SIAPAKAH WAHABI??
Bagian 1
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
Di negeri kita bahkan hampir di seluruh
dunia Islam, ada sebuah fenomena ‘timpang’ dan penilaian ‘miring’ terhadap
dakwah tauhid yang dilakukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi
An-Najdi rahimahullah.
👉🔥 Julukan Wahhabi pun
dimunculkan, tak lain tujuannya adalah untuk menjauhkan umat darinya.
❓Dari manakah julukan itu?
❓ Siapa pelopornya?
❓ Dan apa rahasia di balik itu semua …?
Para pembaca, Dakwah Asy-Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab merupakan dakwah pembaharuan terhadap agama umat manusia.
🌼 Pembaharuan, dari syirik menuju
tauhid dan dari bid’ah menuju As-Sunnah.
📁 Demikianlah misi para pembaharu
sejati dari masa ke masa, yang menapak titian jalan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya.
❎ Fenomena ini membuat gelisah musuh-musuh
Islam, sehingga berbagai macam cara pun ditempuh demi hancurnya dakwah tauhid
yang diemban Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya.
Musuh-musuh tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
🔗 Di Najd dan sekitarnya:
▪ Para ulama suu yang memandang al-haq
sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai al-haq.
▪Orang-orang yang dikenal sebagai ulama
namun tidak mengerti tentang hakekat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan
dakwahnya.
▪Orang-orang yang takut kehilangan
kedudukan dan jabatannya.
📒 (Lihat Tash-hihu Khathain Tarikhi
Haula Al-Wahhabiyyah, karya Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir hal.90-91,
ringkasan keterangan Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz)
🔗 Di dunia secara umum:
▪ Mereka adalah kaum kafir Eropa; Inggris,
Prancis dan lain-lain,
▪ Daulah Utsmaniyyah,
▪ kaum Shufi,
▪ Syi’ah Rafidhah,
▪ Hizbiyyun dan pergerakan Islam;
Al-Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al-Qaeda, dan para kaki tangannya. (Untuk
lebih rincinya lihat kajian utama edisi ini/ Musuh-Musuh Dakwah Tauhid)
Bentuk permusuhan mereka beragam. Terkadang
dengan fisik (senjata) dan terkadang dengan fitnah, tuduhan dusta, isu negatif
dan sejenisnya.
💣🔫 Adapun fisik (senjata),
maka banyak diperankan oleh
🔥 Dinasti Utsmani yang bersekongkol
dengan barat (baca: kafir Eropa) –sebelum keruntuhannya–.
🔥 Demikian pula Syi’ah Rafidhah dan
para hizbiyyun.
👉💨 Sedangkan fitnah,
tuduhan dusta, isu negatif dan sejenisnya, banyak dimainkan oleh kafir Eropa
melalui para missionarisnya, kaum shufi, dan tak ketinggalan pula Syi’ah
Rafidhah dan hizbiyyun.2
💦📵 Dan ternyata,
memunculkan istilah ‘Wahhabi’ sebagai julukan bagi pengikut dakwah Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab, merupakan TRIK SUKSES mereka untuk menghempaskan
kepercayaan umat kepada dakwah tauhid tersebut. Padahal, istilah ‘Wahhabi’ itu
sendiri merupakan penisbatan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab.
Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Penisbatan (Wahhabi -pen)
tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Semestinya bentuk
penisbatannya adalah ‘Muhammadiyyah’, karena sang pengemban dan pelaku dakwah
tersebut adalah Muhammad, bukan ayahnya yang bernama Abdul Wahhab.” (Lihat Imam
wa Amir wa Da’watun Likullil ‘Ushur, hal. 162)
🌋 Tak cukup sampai di situ. Fitnah,
tuduhan dusta, isu negatif dan sejenisnya menjadi sejoli bagi julukan keji
tersebut. Tak ayal, yang lahir adalah ‘potret’ buruk dan keji tentang dakwah
Asy-Syaikh Muham-mad bin Abdul Wahhab, yang tak sesuai dengan realitanya.
Sehingga istilah Wahhabi nyaris menjadi momok dan monster yang mengerikan bagi
umat.
🚨 Fenomena timpang ini, menuntut
kita untuk jeli dalam menerima informasi.
🔥 Terlebih ketika narasumbernya
adalah orang kafir, munafik, atau ahlul bid’ah. Agar kita tidak dijadikan
bulan-bulanan oleh kejam-nya informasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab
itu.
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 2
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
🅾 Meluruskan Tuduhan Miring tentang
Wahhabi
🔥🚫 Tuduhan:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullah adalah seorang yang
👉 mengaku sebagai Nabi ,
👉 ingkar terhadap Hadits nabi ,
👉 merendahkan posisi Nabi, dan
👉 tidak mempercayai syafaat beliau.
Ⓜ⭐ Bantahan:
🔎 Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab rahimahullah adalah seorang yang SANGAT MENCINTAI NABI Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Hal ini terbukti dengan adanya karya tulis beliau tentang
sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik :
📖 Mukhtashar Siratir Rasul,
📒 Mukhtashar Zadil Ma’ad Fi Hadyi
Khairil ‘Ibad
atau
pun yang terkandung dalam kitab beliau
📙 Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
🔍✏ Beliau berkata: “Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah wafat –semoga shalawat dan salam-Nya selalu tercurahkan
kepada beliau–, namun agamanya tetap kekal. Dan inilah agamanya; yang tidaklah
ada kebaikan kecuali pasti beliau tunjukkan kepada umatnya, dan tidak ada
kejelekan kecuali pasti beliau peringatkan. Kebaikan yang telah beliau
sampaikan itu adalah tauhid dan segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan kejelekan yang beliau peringatkan adalah
kesyirikan dan segala sesuatu yang dibenci dan dimurkai Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus beliau kepada seluruh umat manusia,
dan mewajibkan atas tsaqalain; jin dan manusia untuk menaatinya.” (Al-Ushul
Ats-Tsalatsah)
🔎📜 Beliau juga berkata:
“Dan jika kebahagiaan umat terdahulu dan yang akan datang karena mengikuti para
Rasul, maka dapatlah diketahui bahwa orang yang PALING BERBAHAGIA adalah yang
PALING BERILMU tentang AJARAN PARA RASUL dan yang PALING MENGIKUTINYA. Maka
dari itu, orang yang paling mengerti tentang sabda para Rasul dan amalan-amalan
mereka serta benar-benar mengikutinya, mereka itulah sesungguhnya orang yang
paling berbahagia di setiap masa dan tempat. Dan merekalah golongan yang
selamat dalam setiap agama. Dan dari umat ini adalah Ahlus Sunnah wal Hadits.”
(Ad-Durar As-Saniyyah, 2/21)
🌙🌠 Adapun tentang syafaat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata –dalam suratnya kepada
penduduk Qashim–: “AKU BERIMAN dengan SYAFA'AT Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan beliaulah orang pertama yang bisa memberi syafaat dan juga orang
pertama yang diberi syafa'at.
💨 Tidaklah mengingkari syafa'at
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini kecuali AHLUL BID'AH lagi SESAT.”
(Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal. 118)
🔥🚫 Tuduhan:
Melecehkan Ahlul Bait
Ⓜ⭐ Bantahan:
🌼 Beliau berkata dalam Mukhtashar
Minhajis Sunnah:
“AHLUL BAIT Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam MEMPUNYAI HAK ATAS UMAT INI yang tidak dimiliki oleh selain mereka.
🌷 Mereka berhak mendapatkan
kecintaan dan loyalitas yang lebih besar dari seluruh kaum Quraisy…” (Lihat
‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyyah, 1/446)
🔅 Di antara bukti kecintaan beliau
kepada Ahlul Bait adalah dinamainya putra-putra beliau dengan nama-nama Ahlul
Bait: ‘Ali, Hasan, Husain, Ibrahim dan Abdullah.
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 3
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
🅾 Meluruskan Tuduhan Miring tentang
Wahhabi
🔥🚫 Tuduhan:
Bahwa beliau sebagai 👉 Khawarij,
karena telah memberontak terhadap Daulah ‘Utsmaniyyah.
Al-Imam Al-Lakhmi telah berfatwa bahwa
Al-Wahhabiyyah adalah salah satu dari kelompok sesat Khawarij ‘Ibadhiyyah,
sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mu’rib Fi Fatawa Ahlil Maghrib, karya Ahmad
bin Muhammad Al-Wansyarisi, juz 11.
Ⓜ⭐ Bantahan:
❎ Adapun pernyataan bahwa Asy-Syaikh telah
memberontak terhadap Daulah Utsmaniyyah, maka ini SANGAT KELIRU. Karena :
🚫 Najd kala itu tidak termasuk
wilayah teritorial kekuasaan Daulah Utsmaniyyah.
🔐 Demikian pula sejarah mencatat
bahwa kerajaan Dir’iyyah belum pernah melakukan upaya pemberontakan terhadap
Daulah ‘Utsmaniyyah.
💥 Justru merekalah yang berulang
kali diserang oleh pasukan Dinasti Utsmani.
✅ Lebih dari itu Asy-Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan –dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–:
“Prinsip ketiga: Sesungguhnya di antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan
umat adalah mendengar lagi taat kepada pemimpin (pemerintah), walaupun pemimpin
tersebut seorang budak dari negeri Habasyah.”
💡☀ Dari sini nampak jelas, bahwa
sikap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah terhadap waliyyul amri
(penguasa) sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan
BUKAN ajaran Khawarij.
*****
📋 Mengenai fatwa Al-Lakhmi, maka
yang dia maksudkan adalah
👉 Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin
Rustum dan kelompoknya, 👈
BUKAN Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
dan para pengikutnya.
📄 Hal ini karena tahun wafatnya
Al-Lakhmi adalah 478 H, sedangkan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab wafat
pada tahun 1206 H /Juni atau Juli 1792 M.
💭 Amatlah janggal bila ada orang
yang telah wafat, namun berfatwa tentang seseorang yang hidup berabad-abad
setelahnya.
🔥 Adapun Abdul Wahhab bin
Abdurrahman bin Rustum, maka dia meninggal pada tahun 211 H. Sehingga amatlah
tepat bila fatwa Al-Lakhmi tertuju kepadanya.
📌 Berikutnya, Al-Lakhmi merupakan
mufti Andalusia dan Afrika Utara, dan fitnah Wahhabiyyah Rustumiyyah ini
terjadi di Afrika Utara. Sementara di masa Al-Lakhmi, hubungan antara Najd
dengan Andalusia dan Afrika Utara amatlah jauh. Sehingga bukti sejarah ini
semakin menguatkan bahwa 👉 Wahhabiyyah Khawarij yang diperingatkan
Al-Lakhmi adalah Wahhabiyyah Rustumiyyah, bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab dan para pengikutnya.
✅ Lebih dari itu, sikap Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap kelompok Khawarij sangatlah tegas. Beliau
berkata –dalam suratnya untuk penduduk Qashim–: “Golongan yang selamat itu
adalah kelompok pertengahan antara Qadariyyah dan Jabriyyah dalam perkara
taqdir, pertengahan antara Murjiah dan Wa’idiyyah (Khawarij) dalam perkara
ancaman Allah Subhanahu wa Ta’ala, pertengahan antara Haruriyyah (Khawarij) dan
Mu’tazilah serta antara Murjiah dan Jahmiyyah dalam perkara iman dan agama, dan
pertengahan antara Syi’ah Rafidhah dan Khawarij dalam menyikapi para shahabat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi
Haula Al-Wahhabiyyah, hal 117).
👍 Dan masih banyak lagi pernyataan
tegas beliau tentang kelompok sesat Khawarij ini.
🔥🚫 Tuduhan:
Mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan
darah mereka.
Ⓜ⭐ Bantahan:
📛 Ini merupakan TUDUHAN DUSTA
terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, karena beliau pernah mengatakan:
“Kalau kami tidak (berani) mengkafirkan orang yang beribadah kepada berhala
yang ada di kubah (kuburan/ makam) Abdul Qadir Jaelani dan yang ada di kuburan
Ahmad Al-Badawi dan sejenisnya, dikarenakan kejahilan mereka dan tidak adanya
orang yang mengingatkannya.
👉 Bagaimana mungkin kami berani
mengkafirkan orang yang tidak melakukan kesyirikan atau seorang muslim yang
tidak berhijrah ke tempat kami…?! Maha suci Engkau ya Allah, sungguh ini
merupakan kedustaan yang besar.” 📚 (Muhammad bin Abdul Wahhab
Mush-lihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi, hal. 203)
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 4
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
🅾 Meluruskan Tuduhan Miring tentang
Wahhabi
🔥🚫 Tuduhan:
Wahhabiyyah adalah madzhab baru dan tidak mau
mengguna-kan kitab-kitab empat madzhab besar dalam Islam.
Ⓜ⭐ Bantahan:
📵 Hal ini SANGAT TIDAK REALISTIS.
Karena beliau mengatakan –dalam suratnya kepada Abdurrahman As-Suwaidi–: “Aku
kabarkan kepadamu bahwa aku –alhamdulillah– adalah seorang yang berupaya
mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, BUKAN pembawa aqidah
baru. Dan AGAMA YANG AKU PELUK adalah MADZHAB AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH yang
dianut para ulama kaum muslimin semacam IMAM YANG EMPAT dan para pengikutnya.”
(Lihat Tash-hihu Khathain Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal. 75)
📋 Beliau juga berkata –dalam
surat-nya kepada Al-Imam Ash-Shan’ani–: “Perhatikanlah –semoga Allah Subhanahu
wa Ta’ala merahmatimu– apa yang ada pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, para shahabat sepeninggal beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik hingga hari kiamat. Serta apa yang diyakini para imam panutan dari
kalangan ahli hadits dan fiqh, seperti Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan
Ahmad bin Hanbal –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai mereka–, supaya
engkau bisa mengikuti jalan/ ajaran mereka.” (Ad-Durar As-Saniyyah 1/136)
📖 Beliau juga berkata: “Menghormati
ulama dan memuliakan mereka meskipun terkadang (ulama tersebut) mengalami
kekeliruan, dengan tidak menjadikan mereka sekutu bagi Allah Subhanahu wa
Ta’ala, merupakan jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Adapun mencemooh perkataan mereka dan tidak memuliakannya, maka ini merupakan
jalan orang-orang yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala (Yahudi).” (Majmu’ah
Ar-Rasail An-Najdiyyah, 1/11-12. Dinukil dari Al-Iqna’, karya Asy-Syaikh
Muhammad bin Hadi Al-Madkhali, hal.132~133)
🔥🚫 Tuduhan:
Keras dalam berdakwah (inkarul munkar)
Ⓜ⭐ Bantahan:
Tuduhan ini sangat TIDAK BERALASAN.
🌷 Karena justru beliaulah orang
yang sangat perhatian dalam masalah ini.
Sebagaimana nasehat beliau kepada para
pengikutnya dari penduduk daerah Sudair yang melakukan dakwah (inkarul munkar)
dengan cara keras. Beliau berkata: “Sesungguhnya sebagian orang yang mengerti
agama terkadang jatuh dalam kesalahan (teknis) dalam mengingkari kemungkaran,
padahal posisinya di atas kebenaran. Yaitu mengingkari kemungkaran dengan sikap
keras, sehingga menimbulkan perpecahan di antara ikhwan… Ahlul ilmi berkata:
‘Seorang yang beramar ma’ruf dan nahi mungkar membutuhkan tiga hal:
🔑 berilmu tentang apa yang akan dia
sampaikan,
🔎 bersifat belas kasihan ketika
beramar ma’ruf dan nahi mungkar, serta
🔑 bersabar terhadap segala gangguan
yang menimpanya.’
Maka kalian harus memahami hal ini dan
merealisasikannya. Sesungguhnya kelemahan akan selalu ada pada orang yang
mengerti agama, ketika tidak merealisasikannya atau tidak memahaminya. Para
ulama juga menyebutkan bahwasanya jika inkarul munkar akan menyebabkan
perpecahan, maka tidak boleh dilakukan.
👉 Aku mewanti-wanti kalian agar
melaksanakan apa yang telah kusebutkan dan memahaminya dengan sebaik-baiknya.
Karena, jika kalian tidak melaksanakannya niscaya perbuatan inkarul munkar
kalian akan MERUSAK citra agama. Dan seorang muslim tidaklah berbuat kecuali
apa yang membuat baik agama dan dunianya.”(Lihat Muhammad bin Abdul Wahhab,
hal. 176)
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 5
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
🅾 Meluruskan Tuduhan Miring tentang
Wahhabi
🔥🚫 Tuduhan:
Muhammad bin Abdul Wahhab itu bukanlah
seorang yang berilmu. Dia belum pernah belajar dari para syaikh, dan mungkin
saja ilmunya dari setan!
Ⓜ⭐ Bantahan:
💨 Pernyataan ini menunjukkan
butanya tentang biografi Asy-Syaikh, atau pura-pura buta dalam rangka penipuan
intelektual terhadap umat.
📚📖 Bila ditengok
sejarahnya, ternyata beliau
🔸 sudah hafal Al-Quran sebelum
berusia 10 tahun.
🔹 Belum genap 12 tahun dari
usianya, sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah.
🔸 Dan pada usia 20 tahun sudah
dikenal mempunyai banyak ilmu.
🔎 Setelah itu rihlah (pergi)
menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa, Bashrah (yang kedua kalinya),
Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah.
🔑📔 Gurunya pun banyak, 10
di antaranya adalah:
🔐 Di Najd:
▪ Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman,
Ayah beliau sendiri, dan seorang ulama Najd
yang terpandang di masanya dan hakim di ‘Uyainah.
▪ Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.
Paman beliau sendiri, dan sebagai hakim
negeri Usyaiqir.
🔐 Di Makkah:
▪ Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad
Al-Bashri Al-Makki Asy-Syafi’i. Hafizh negeri Hijaz di masanya
⛵ Di Madinah:
▪ Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
Seorang faqih terpandang, murid para ulama
Madinah sekaligus murid Abul Mawahib (ulama besar negeri Syam). Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab mendapatkan IJAZAH dari guru beliau ini untuk
MERIWAYATKAN, MEMPELAJARI, dan MENGAJARKAN
📚 Shahih Al-Bukhari dengan sanadnya
sampai kepada Al-Imam Al-Bukhari serta syarah-syarahnya,
📚 Shahih Muslim serta
syarah-syarahnya,
📚 Sunan At-Tirmidzi dengan
sanadnya,
📚 Sunan Abi Dawud dengan sanadnya,
📚 Sunan Ibnu Majah dengan sanadnya,
📚 Sunan An-Nasa‘i Al-Kubra dengan
sanadnya,
📚 Sunan Ad-Darimi dan semua karya
tulis Al-Imam Ad-Darimi dengan sanadnya,
📔 Silsilah Al-‘Arabiyyah dengan
sanadnya dari Abul Aswad dari ‘Ali bin Abi Thalib,
📓 semua buku :
- Al-Imam An-Nawawi,
- Alfiyah Al-’Iraqi,
- At-Targhib Wat Tarhib,
- Al-Khulashah karya Ibnu Malik,
- Sirah Ibnu Hisyam dan seluruh karya tulis
Ibnu Hisyam,
√ semua karya tulis Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-’Asqalani,
- buku-buku Al-Qadhi ‘Iyadh,
- buku-buku qira’at,
- kitab Al-Qamus dengan sanadnya,
📚 Musnad Al-Imam Asy-Syafi’i,
📚 Muwaththa’ Al-Imam Malik,
📚 Musnad Al-Imam Ahmad,
📚 Mu’jam Ath-Thabrani,
📔 buku-buku As-Suyuthi dsb.
▪ Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim
As-Sindi Al-Madani,
√ Ulama besar Madinah di masanya
▪ Asy-Syaikh Isma’il bin Muhammad Al-Ajluni
Asy-Syafi’i, Penulis kitab Kasyful Khafa‘ Wa Muzilul Ilbas ‘Amma Isytahara ‘Ala
Alsinatin Nas.
▪ Asy-Syaikh ‘Ali Afandi bin Shadiq
Al-Hanafi Ad-Daghistani,
> Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab
bertemu dengannya di kota Madinah dan mendapatkan ijazah darinya seperti yang
didapat dari Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
▪ Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi, Asy-Syaikh
Muhammad Al Burhani, dan Asy-Syaikh ‘Utsman Ad-Diyarbakri.
📮 Di Bashrah:
Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu’i, Ulama
terkemuka daerah Majmu’ah, Bashrah.
📮 Di Ahsa`:
Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul
Lathif Asy-Syafi’i.
🔥🚫 Tuduhan:
Tidak menghormati para wali Allah, dan
hobinya menghancurkan kubah/ bangunan yang dibangun di atas makam (kuburan)
mereka.
Ⓜ⭐ Bantahan:
💨 Pernyataan bahwa Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab tidak menghormati para wali Allah Subhanahu wa
Ta’ala, merupakan TUDUHAN DUSTA.
💡📋 Beliau berkata –dalam
suratnya kepada penduduk Qashim–: “Aku MENETAPKAN (meyakini) adanya KARAMAH dan
keluarbiasaan yang ada pada PARA WALI Allah Subhanahu wa Ta’ala, hanya saja
mereka TIDAK BERHAK diibadahi dan tidak berhak pula untuk diminta dari mereka
sesuatu yang tidak dimampu kecuali oleh Allah .”
⚡☁
Adapun penghancuran kubah/bangunan yang dibangun diatas makam mereka,
maka beliau mengakuinya –sebagaimana dalam suratnya kepada para ulama Makkah.
👍💫 Namun hal itu SANGAT
BERALASAN sekali,
👉🔥 karena kubah/ bangunan tersebut telah
dijadikan sebagai tempat
berdoa, berkurban dan bernadzar kepada selain
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
✅ Sementara Asy-Syaikh sudah mendakwahi
mereka dengan segala cara, dan
✅ beliau punya kekuatan (bersama waliyyul
amri) untuk melakukannya, baik ketika masih di ‘Uyainah ataupun di Dir’iyyah.
🔴 Hal ini pun telah difatwakan oleh
para ulama dari empat madzhab. Sebagai-mana telah difatwakan oleh :
🌙 sekelompok ulama madzhab Syafi’i
seperti Ibnul Jummaizi, Azh-Zhahir At-Tazmanti dll, seputar penghancuran
bangunan yang ada di pekuburan Al-Qarrafah Mesir.
⭐ Al-Imam Asy-Syafi’i sendiri berkata: “Aku
TIDAK MENYUKAI (yakni mengharamkan) pengagungan terhadap makhluk, sampai pada
tingkatan makamnya dijadikan sebagai masjid.”
🌼 Al-Imam An-Nawawi dalam Syarhul
Muhadzdzab dan Syarh Muslim MENGHARAMKAN secara MUTLAK SEGALA BENTUK BANGUNAN
DI ATAS MAKAM (KUBURAN).
🌈 Adapun Al-Imam Malik, maka beliau
juga mengharamkannya, sebagaimana yang dinukilkan oleh Ibnu Rusyd.
🌕 Sedangkan Al-Imam Az-Zaila’i
(madzhab Hanafi) dalam Syarh Al-Kanz mengatakan: “DIHARAMKAN MENDIRIKAN
BANGUNAN DI ATAS MAKAM (KUBURAN).”
Dan juga Al-Imam Ibnul Qayyim (madzhab
Hanbali) mengatakan: “Penghancuran kubah/ bangunan yang dibangun diatas kubur
hukumnya WAJIB, karena ia dibangun di atas kemaksiatan kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
📚 (Lihat Fathul Majid Syarh Kitabit
Tauhid karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alusy-Syaikh, hal.284-286)
----- * ------
🚪 Para pembaca, demikianlah
bantahan ringkas terhadap beberapa tuduhan miring yang ditujukan kepada
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Untuk mengetahui bantahan atas
tuduhan-tuduhan miring lainnya, silahkan baca karya-karya tulis Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab, kemudian buku-buku para ulama lainnya seperti:
📒 Ad-Durar As-Saniyyah fil Ajwibah
An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin Qasim An-Najdi
📘 Shiyanatul Insan ‘An Waswasah
Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-‘Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi.
📗 Raddu Auham Abi Zahrah, karya
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, demikian pula buku bantahan beliau
terhadap Abdul Karim Al-Khathib.
📒Da’watu Asy-Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab Bainal Mu’aridhin wal Munshifin wal Mu`ayyidin, karya Asy-Syaikh
Muhammad bin Jamil Zainu, dsb.
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 6
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
💎💍 Barakah Dakwah
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🌟 Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab merupakan dakwah yang penuh barakah. Buahnya pun bisa dirasakan
hampir di setiap penjuru dunia Islam, bahkan di dunia secara keseluruhan.
🌍 Di Jazirah Arabia
Di Jazirah Arabia sendiri, pengaruhnya luar
biasa.
▪ Berkat dakwah tauhid ini mereka bersatu
yang sebelumnya berpecah belah.
▪ Mereka mengenal tauhid, ilmu dan ibadah
yang sebelumnya tenggelam dalam penyimpangan, kebodohan dan kemaksiatan.
▪ Dakwah tauhid juga mempunyai peran besar
dalam perbaikan akhlak dan muamalah yang membawa dampak positif bagi Islam itu
sendiri dan bagi kaum muslimin, baik dalam urusan agama atau-pun urusan dunia
mereka.
▪ Berkat dakwah tauhid pula tegaklah Daulah
Islamiyyah (di Jazirah Arabia) yang cukup kuat dan disegani musuh, serta mampu
menyatukan negeri-negeri yang selama ini berseteru di bawah satu bendera.
🇸🇦 Kekuasaan Daulah ini
membentang dari Laut Merah (barat) hingga Teluk Arab (timur), dan dari Syam
(utara) hingga Yaman (selatan), daulah ini dikenal dalam sejarah dengan sebutan
DAULAH SU'UDIYYAH I.
🇸🇦 Pada tahun 1233 H/1818 M
daulah ini diporak-porandakan oleh pasukan Dinasti Utsmani yang dipimpin
Muhammad ‘Ali Basya. Pada tahun 1238 H/1823 M berdiri kembali DAULAH SU'UDIYYAH
II yang diprakarsai oleh Al-Imam Al-Mujahid Turki bin Abdullah bin Muhammad bin
Su’ud, dan runtuh pada tahun 1309 H/1891 M.
🇸🇦 Kemudian pada tahun 1319
H/1901 M berdiri kembali DAULAH SU'UDIYYAH III yang diprakarsai oleh Al-Imam
Al-Mujahid Abdul ‘Aziz bin Abdurrahman bin Faishal bin Turki Alu Su’ud.
🌈 Daulah Su’udiyyah III ini
kemudian dikenal dengan nama AL-MAMLAKAH AL-'ARABIYYAH AS-SU'UDIYYAH, yang
dalam bahasa kita biasa disebut Kerajaan Saudi Arabia.
🌠 Ketiga daulah ini merupakan
daulah percontohan di masa ini dalam hal
🌼 TAUHID,
🌼 PENERAPAN SUNNAH Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan SYARIAT ISLAM,
🌼 keamanan,
🌼 kesejahteraan, dan
🌼 perhatian terhadap urusan kaum
muslimin dunia (terkhusus Daulah Su’udiyyah III).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang
perannya, ikuti tulisan "Barakah Dakwah Tauhid".
🌍🌕 Di Dunia Islam
Dakwah tauhid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab merambah dunia Islam, yang terwakili pada Benua Asia dan Afrika, barakah
Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menyelimutinya.
Di Benua Asia dakwah tersebar di Yaman,
Qatar, Bahrain, beberapa wilayah Oman, India, Pakistan dan sekitarnya,
Indonesia, Turkistan, dan Cina.
Adapun di Benua Afrika, dakwah Tauhid
tersebar di Mesir, Libya, Al-Jazair, Sudan, dan Afrika Barat.
Hingga saat ini dakwah terus berkembang ke
penjuru dunia, bahkan merambah pusat kekafiran Amerika dan Eropa.
🔗 bersambung, insya Allah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SIAPAKAH WAHABI??
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 7 - selesai -
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin
Sulaimi)
👍 Pujian Ulama Dunia terhadap Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab dan Dakwah Beliau
Pujian ulama dunia terhadap Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya amatlah banyak. Namun karena
terbatasnya ruang rubrik, cukuplah disebutkan sebagiannya saja.
🌍 Al-Imam Ash-Shan’ani (Yaman).
Beliau kirimkan dari Shan’a bait-bait pujian untuk Bait syair yang diawali
dengan:
📂 Salamku untuk Najd dan siapa saja
yang tinggal sana Walaupun salamku dari kejauhan belum mencukupinya
🌏 Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah
(Yaman). Ketika mendengar wafatnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau
layangkan bait-bait pujian terhadap Asy-Syaikh dan dakwahnya. Di antaranya:
📂 Telah wafat tonggak ilmu dan
pusat kemuliaan Referensi utama para pahlawan dan orang-orang mulia Dengan
wafatnya, nyaris wafat pula ilmu-ilmu agama Wajah kebenaran pun nyaris lenyap
ditelan derasnya arus sungai
🌍 Muhammad Hamid Al-Fiqi (Mesir). Beliau berkata: “Sesungguhnya amalan dan usaha yang beliau lakukan adalah
untuk menghidupkan kembali semangat beramal dengan agama yang benar dan
mengembalikan umat manusia kepada apa yang telah ditetapkan dalam Al-Quran….
dan apa yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta apa yang
diyakini para shahabat, para tabi’in dan para imam yang terbimbing.”
🌎 Dr. Taqiyuddin Al-Hilali (Irak).
Beliau berkata: “Tidak asing lagi bahwa Al-Imam Ar-Rabbani Al-Awwab Muhammad
bin Abdul Wahhab, benar-benar telah menegakkan dakwah tauhid yang lurus.
Memperbaharui (kehidupan umat manusia) seperti di masa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Dan mendirikan daulah yang mengingatkan
umat manusia kepada daulah di masa Al-Khulafa Ar-Rasyidin.”
🌎 Asy-Syaikh Mulla ‘Umran bin ‘Ali
Ridhwan (Linjah, Iran). Beliau –ketika dicap sebagai Wahhabi– berkata:
🔑📂 Jikalau mengikuti Ahmad
dicap sebagai Wahhabi Maka kutegaskan bahwa aku adalah Wahhabi Kubasmi segala
kesyirikan dan tiadalah ada bagiku Rabb selain Allah Dzat Yang Maha Tunggal
lagi Maha Pemberi
🌍 Asy-Syaikh Ahmad bin Hajar
Al-Buthami (Qatar).
Beliau berkata: “Sesungguhnya Asy-Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi adalah seorang da’i tauhid, yang tergolong
sebagai pembaharu yang adil dan pembenah yang ikhlas bagi agama umat.”
🌍 Al ‘Allamah Muhammad Basyir
As-Sahsawani (India). Kitab beliau Shiyanatul Insan ‘An Waswasah Asy-Syaikh
Dahlan, sarat akan pujian dan pembelaan terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab dan dakwahnya.
🌍 Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani (Syam). Beliau berkata: “Dari apa yang telah lalu, nampaklah
kedengkian yang sangat, kebencian durjana, dan tuduhan keji dari para penjahat
(intelektual) terhadap Al-Imam Al Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
–semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya dan mengaruniainya pahala–, yang
telah mengeluarkan manusia dari gelapnya kesyirikan menuju cahaya tauhid yang
murni…”
🌍🇸🇦 Ulama Saudi
Arabia. Tak terhitung banyaknya pujian mereka terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab dan dakwahnya, turun-temurun sejak Asy-Syaikh masih hidup hingga
hari ini.
🚪 Penutup, Akhir kata, demikianlah
sajian kami seputar Wahhabi yang menjadi momok di Indonesia pada khususnya dan
di dunia Islam pada umumnya.
💡☀
Semoga sajian ini dapat menjadi penerang di tengah gelapnya
permasalahan, dan pembuka cakrawala berfikir untuk tidak berbicara dan menilai
kecuali di atas pijakan ilmu. Wallahu a’lam bish-shawab.
🅾 TAMMAT, Alhamdulillah
sumber
💻 http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
🌠📝 Majmu'ah Manhajul Anbiya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Serta Publikasi*
↘ join telegram ⬇
🌐 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 salafymedia.com
📚
WA Fadhlul Islam Bandung
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
No comments